ada lagi teman saya, satu lagi.
saya tidak tau nama lengkapnya, orang-orang memanggilnya Nupi.
seperti kucing memang.
dia ini selayaknya teman. datang dan pergi. tapi selalu ada di hati.
seperti lagu memang.
dia bagaikan matahari yang terbit di utara, dalam malam yang terang benderang.
seperti puisi memang.
teman saya ini dari dulu, proses kami temanan juga saya lupa. lebih ingat proses pas gak temannya.
suatu sore yang ramai dengan siswa yang berkarate, ada rusuh-rusuh.
dia disana, saya disitu.
harus milih memang.
tidak teman, sekian lama.
berteman lagi. ada yang pacaran. dia.
kalau saya sih sering.
eh dilarang-larang berteman.
tidak teman lagi, sekian lama.
tidak pacaran lagi loh dia,
saya kawin. duluan daripada dia.
sekarang dia syala-la, saya syali-li.
tapi mari kemari.
wahai teman. nupi namanya.
mirip kucing.
meong.
May 20, 2014
Panyingkul
Panyingkul atau persimpangan adalah salah satu kata yang selalu menarik.
Ada banyak hal disana. rahasia. misteri. kejahatan. atau uang jatuh.
Nah, di persimpangan ini kita bertemu dengan banyak orang yang ternyata berpisah untuk ketemu lagi di persimpangan lainnya.
Seorang teman misalnya. Ketemu sekali, tidak lama. Berpisah di persimpangan, kemudian hanya bertukar sapa melalui media apa saja yang ada.
Berpisah lagi berkali-kali, tapi tetap ketemu saja melalui satu atau dua lintasan kebetulan.
Seperti jodoh tapi bukan jodoh.
Seperti ini, ketemu entah 5 atau 7 tahun lalu. ngobrol singkat, tukaran nomor handphone. sms-sms dan terkadang telepon. diselipi curhat.
nomor berganti, berapa tahun berlalu. ternyata ada email yang masih terbalas.
lanjut cerita, diselipi curhat lagi.
hilang kabar untuk berapa tahun kemudian, lalu di persimpangan bertemu lagi melalui salah satu fitur di instant messaging.
masih cair seperti dulu, dengan jalan hidup masing-masing.
yang dengan sukacita.
karena kita suka dengan kisah kita masing-masing.
Ada banyak hal disana. rahasia. misteri. kejahatan. atau uang jatuh.
Nah, di persimpangan ini kita bertemu dengan banyak orang yang ternyata berpisah untuk ketemu lagi di persimpangan lainnya.
Seorang teman misalnya. Ketemu sekali, tidak lama. Berpisah di persimpangan, kemudian hanya bertukar sapa melalui media apa saja yang ada.
Berpisah lagi berkali-kali, tapi tetap ketemu saja melalui satu atau dua lintasan kebetulan.
Seperti jodoh tapi bukan jodoh.
Seperti ini, ketemu entah 5 atau 7 tahun lalu. ngobrol singkat, tukaran nomor handphone. sms-sms dan terkadang telepon. diselipi curhat.
nomor berganti, berapa tahun berlalu. ternyata ada email yang masih terbalas.
lanjut cerita, diselipi curhat lagi.
hilang kabar untuk berapa tahun kemudian, lalu di persimpangan bertemu lagi melalui salah satu fitur di instant messaging.
masih cair seperti dulu, dengan jalan hidup masing-masing.
yang dengan sukacita.
karena kita suka dengan kisah kita masing-masing.
May 13, 2014
Zen RS
Saya yakin, tidak banyak yang tahu siapa Zen RS. Seawam-awam.
Saya pun baru tahu dia karena twitter.
dari informasi yang terlalu banyak berseliweran di twitter -antara sampah, kotoran, sex, imajinasi, lelucon, humor, rasisme, politik, fitnah, harapan, asumsi-, ternyata ada satu dua yang penting untuk difollow.
Disitulah saya follow @zenrs. Dan mengisi ruang-ruang ketidaktahuan saya.
Zen RS, cobalah minta google informasi tentangnya. sangat kurang, paling link-link blog tulisannya dimana-mana. Profil semacam wikipedia yang memudahkan pun tak ada.
yang saya tahu dia esais. Esainya sekarang menggantikan Catatan Pinggir GM dalam hobi saya membaca esai.
Esainya tidak seberat Caping GM, tapi menimbulkan sensasi yang sama:
Betapa luas pengetahuan dia, dan betapa menarik membaca pengetahuan tersebut dalam bentuk esai.
Esai Zen RS belakangan yang saya baca belakangan memang tentang sepakbola, tapi esai dia yang lainnya terkait berbagai isu sangat menarik.
kumpulan tulisannya ada di https://id.berita.yahoo.com/blogs/author/zen-rs/.
saya belum baca semuanya kadang politis atau memang sering politis, tapi masih layak baca bagi golongan awam-awam.
tulisan lamanya bisa ditemukan di pejalanjauh.blogspot.com, belum baca tapi harus baca.
tulisan tentang sepakbola yang ada di panditfootbal, hampir baca semua.
demikian sore ini saya tutup, dengan niat untuk mengedit tulisan ini agar lebih layak.
dans satu lagi membaca lebih banyak tulisan zen rs, dan memilih beberapa tulisannya yang seharusnya dibaca oleh lebih banyak orang lagi.
Saya pun baru tahu dia karena twitter.
dari informasi yang terlalu banyak berseliweran di twitter -antara sampah, kotoran, sex, imajinasi, lelucon, humor, rasisme, politik, fitnah, harapan, asumsi-, ternyata ada satu dua yang penting untuk difollow.
Disitulah saya follow @zenrs. Dan mengisi ruang-ruang ketidaktahuan saya.
Zen RS, cobalah minta google informasi tentangnya. sangat kurang, paling link-link blog tulisannya dimana-mana. Profil semacam wikipedia yang memudahkan pun tak ada.
yang saya tahu dia esais. Esainya sekarang menggantikan Catatan Pinggir GM dalam hobi saya membaca esai.
Esainya tidak seberat Caping GM, tapi menimbulkan sensasi yang sama:
Betapa luas pengetahuan dia, dan betapa menarik membaca pengetahuan tersebut dalam bentuk esai.
Esai Zen RS belakangan yang saya baca belakangan memang tentang sepakbola, tapi esai dia yang lainnya terkait berbagai isu sangat menarik.
kumpulan tulisannya ada di https://id.berita.yahoo.com/blogs/author/zen-rs/.
saya belum baca semuanya kadang politis atau memang sering politis, tapi masih layak baca bagi golongan awam-awam.
tulisan lamanya bisa ditemukan di pejalanjauh.blogspot.com, belum baca tapi harus baca.
tulisan tentang sepakbola yang ada di panditfootbal, hampir baca semua.
demikian sore ini saya tutup, dengan niat untuk mengedit tulisan ini agar lebih layak.
dans satu lagi membaca lebih banyak tulisan zen rs, dan memilih beberapa tulisannya yang seharusnya dibaca oleh lebih banyak orang lagi.
gairah
menulis itu ternyata butuh gairah.
saya yang sering kali mencantumkan kata-kata "menulis untuk tidak lupa", mulai lupa untuk menulis.
dulu bisa beralasan karena pindah ke mikroblogging, dan kemudian gagal konsisten.
sekarang tidak punya alasan lagi. memaksa menulis lagi. biar tidak lupa, makanya mulai menulis.
biar mudah buat saya, saya menentukan tema tulisan besok.
tulisan saya ke depannya tentang zen.rs, seorang penulis hebat yang saya baru tahu belakangan ini.
saya yang sering kali mencantumkan kata-kata "menulis untuk tidak lupa", mulai lupa untuk menulis.
dulu bisa beralasan karena pindah ke mikroblogging, dan kemudian gagal konsisten.
sekarang tidak punya alasan lagi. memaksa menulis lagi. biar tidak lupa, makanya mulai menulis.
biar mudah buat saya, saya menentukan tema tulisan besok.
tulisan saya ke depannya tentang zen.rs, seorang penulis hebat yang saya baru tahu belakangan ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)