Catatan Pojok

Saya mungkin tidak selalu ingat nama lengkap beliau, apalagi tanggal lahirnya. Tapi saya selalu ingat kebaikan, kesungguhan, ketegaran, dan kegigihan beliau. dan kini, beliau pergi meninggalkan kami. kami adalah bibit-bibit yang selalu dijaga dan dirawatnya dengan segenap hati dan tentu dengan segala macam pengorbanan. dan bila pun kini kami menjadi pohon-pohon kehidupan, ada nafas beliau di sana. tak terbantahkan. harusnya tak usah banyak yang kutuliskan, karena lebih penting untuk berterimakasih. dan meminta maaf.  terimakasih dan maafkan saya Pak Anas. muridmu, yang juga anakmu.

apa sih lagu melankolis paling layak-dengar yang pernah ada? bagi saya, lagu itu melankolia . dan di sini, dari kubikel ini, tidak ada lagu yang bisa lebih membunuh membangkitkan gairah daripada lagu itu. " Tersungkur di sisa malam Kosong dan rendah gairah Puisi yang romantik Menetes dari bibir Murung itu sungguh indah Melambatkan butir darah Nikmatilah saja kegundahan ini Segala denyutnya yang merobek sepi Kelesuan ini jangan lekas pergi Aku menyelami sampai lelah hati" Tersungkur di sisa malam Kosong dan rendah gairah Puisi yang romantik Menetes dari bibir Murung itu sungguh indah Melambatkan butir darah Nikmatilah saja kegundahan ini Segala denyutnya yang merobek sepi Kelesuan ini jangan lekas pergi Aku menyelami sampai lelah hati

Hai, I'm back.. Setelah sekian lama vakum..akhirnya kembali juga mencoreti blog ini. ^^

blog ini memang untuk ditulis berdua bersama teman saya. ternyata begitu.